Sistem Birokrasi Rusak Picu Korupsi di Daerah



Program Millenium Development Goals (MDGs) di Kapuas



Kuala Kapuas, Semenjak bergantinya tampuk pimpinan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kapuas hingga saat ini mengalami perubahan cukup signigfikan, hal tersebut terbukti dengan telah dan tengah dilaksanakannya berbagai program kerja bidang pengelolaan air bersih. Salah satunya yang sudah dilaksanakan dengan mulus adalah program yang diluncurkan oleh pemerintah pusat yaitu Program Millenium Development Goals (MDGs) yang juga mendapat support dari pihak Australia. Bahkan PDAM Kapuas telah mendapatkan penilaian terbaik se-Indonesia atas pelaksanaannya oleh Mc Donald sebuah perusahaan Konsultan Independent dari negeri Kanguru.
Ditemui di ruang kerjanya Dirut PDAM Kapuas Ir. Sri Harjito, Msi mengatakan ‘’Pelaksanaan Millenium Development Goals (MDGs) adalah dalam rangka mendukung program pemerintah pusat dengan capaian hingga 2015 delapan puluh persen daerah perkotaan, enampuluh persen untuk daerah pedesaan penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat terlayani” ujar Wiro sapaan akrab Dirut PDAM Kapuas tersebut.
Ditambahkannya pula penilaian terbaik oleh Mc Donald tersebut didasarkan atas peninjauan langsung oleh perusahaan Konsultan Independent pada 2010 lalu, yang mana pada pelaksanaan teknisnya sudah sesuai aturan dan mengenai sasaran yani pada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebagai persayaratan pemberian progam itu, yang dilaksanakan di lima daerah kecamatan tersebar di Kabupaten Kapuas, Mantangai, Mandomai, Kapuas Murung, Dadahup serta kecamatan Kapuas Timur. Secara teknis program ini berada dalam pengawasan Direktur Perimbangan dan Kapasitas Daerah Kementrian Pekerjaan Umum.
Atas prestasi tersebut pihak pemerintah Australia kembali akan memberikan hibah untuk program yang sama pada 2011 ini.(zulkifli)

CELOTEH IWAN FALS

Nak-2
Iwan Fals (Album ‘1910’ 1988)

Nak dengarlah bicara bapakmu
Yang kenyang akan hidup terang dan redup
Letakkan dahulu mainan itu
Duduk dekat bapak sabar mendengar

Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang
Segala sesuatu ada harga karena uang

( ya ya ya ya )

Kau anak dambaanku yang besar di kancah perang
Kau harus kuat yakin pasti menang

Sekolahlah biasa saja
Jangan pintar pintar percuma
Latihlah bibirmu agar pandai berkicau
Sebab mereka sangat perlu kicau yang merdu

Sekolah buatmu hanya perlu untuk titel
Peduli titel didapat atau titel mukjizat

( ya ya ya ya )

Sekolah buatmu hanya perlu untuk gengsi
Agar mudah bergaul tentu banyak relasi

Jadi penjilat yang paling tepat
Karirmu cepat uang tentu dapat
Jadilah Durno jangan jadi Bimo
Sebab seorang tenang punya lidah sejuta

Hidup sudah susah jangan dibikin susah
Cari saja senang walau banyak hutang
Munafik sedikit jangan terlalu jujur
Sebab orang jujur hanya ada di komik

Pilihlah jalan yang mulus tak banyak batu
Sebab batu batu bikin jalanmu terhambat

( ya ya ya ya )

Pilihlah jalan yang bagus tak ada paku
Sebab paku itu sadis apalagi yang berkarat

Jadilah kancil jangan buaya
Sebab seekor kancil sadar akan bahaya
Jadilah bandit berkedok jagoan
Agar semua sangka engkau seorang pahlawan

Jadilah bunglon jangan sapi
Sebab seekor bunglon pandai baca situasi
Jadilah karet jangan besi
Sebab yang namanya karet paham kondisi

Anakku aku nyanyikan lagu
Waktu ayah tak tahan lagi menahan...Modar

Harkitnas Ke-103 Harus Jadi Momentum Revitalisasi Semangat Kebangsaan

Written by Asep dadi Rahman | 13 May 2011
Share

KBRN, Jakarta : Momentum 20 Mei yang merupakan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Ke-103 harus menjadi momentum revitalisasi semangat kebangsaan yang semakin lama kian luntur pada setiap anak bangsa. Hal tersebut dikatakan Sekjen DPP Legiun Veteran RI Laksamana Muda TNI Purn Wayun SK, pada Dialog Jumat sore (13/05) Di Pro3 RRI.

Wayun menyayangkan perubahan sikap anak-anak sekolah yang kurang mempunyai semangat kebangsaan, Ia mengira hal tersebut dikarenakan anak-anak dan pelajar sekarang kurang memahami sejarah bangsa.

“Kita sekarang bukan saja menghilangkan sejarah tapi nilai-nilai luhur Pancasila.” Ujarnya

Hal senada diungkapkan Ketua Yayasan Persatuan Perintis Kemerdekaan Imam Supardi. Ia mencontohkan perjuangan rakyat Indonesia zaman dahulu dalam melawan penjajahan Belanda selama 350 tahun dan Jepang selama 3,5 Tahun. Rakyat Indonesia berjibaku dalam mengusung Kemerdekaan walaupun Belanda tidak mengizinkan.

“Pemberontakan-pemberontakan yang terjadi tidak terkoordinir, tetapi menjadi peristiwa yang membara dalam sebuah keinginan luhur.” Ujar Imam bersemangat.

Dalam Dialog ini Wayun mengatakan musuh yang nyata sekarang yaitu penghayatan semangat kebangsaan dikalangan anak bangsa. Ia juga mengatakan pemimpin masa lalu tersaring matang lewat lapangan, yang belum tentu dimiliki oleh para pemimpin dimasa sekarang. (ADR/AKS)